Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Puisi "Duka Negaraku"

Gambar
Indonesiaku.... Lihatlah pertiwi yang tengah berkat Ungu kelabu Bangsa yang kian berduka tangis Diam terpaku bisu Menunggu dalam harap yg tak jemu Mati dalam kesengsaraan Pagi-pagi bunda bersapa lembut dengan secangkir kopi jahe Aromanya membangkitkan dari mimpi malam Bersua kerutan wajah bunda dengan senyuman nan mekar Sekejab teringat para lansia  terkapar pasrah pada maut Nasib negaraku yang kian didera corona Semua mengunci diri Petani, buruh, guru dan pengangguran dalam dilema Ohhhh... malangnya kaum jelata Tuhan, negaraku diterjang duka dalam tangisan penuh luka Terpukul dalam derita yang belum jua berakhir Tuhan...akhirilah luka dan duka ini Terangilah dengan mentari pagimu cerah Sejukan kembali semua dengan embun pagimu nan segar Nafas baru yang menyehatkan semua Chanel Youtobe Adi Papa https://youtu.be/xaWVBpEs5Gc

Lilin Bahagia Untukmu

Gambar
April ijinkanlah hati ini bersuara untuk sebuah nama. Kali ini sekali saja, pada malam dingin penuh bintang agar tetap tinggal pada bulan penuh cinta sebelum gerimis datang mengetuk menemui hati yang menjadikannya rindu Halilulik 28 April 1998 Terdengar suara tangisan nan malu gadis kecil berkain putih datang menyapa dunia MARIA FULGENSIA FAHIK Hari ini namamu kusebut dalam tinta begitu dingin dan hampir saja di jemput beku semangat dalam benak ku bawakan kau selantun kisah pada musim-musim yang telah pergi. Aku ingin menemuimu Sambil mengingat bulan kelahiranmu dalam hati yg sekarang kita rayakan dalam doa sebab jarak begitu betah dalam memberi jeda Tetapi keyakinan diri tetap sama dalam naluri batiniah Lilin ini untukmu aku yakin kaupun tidak akan melupakan usiamu Biarlah menyala dan terpasang disini tanpa kado istimewa dalam doa penuh harapan berharap yang kuasa tetap memberikan kesehatan jasmani dan rohani senantiasa di lindungi dari segala macam bahaya menjadikan

Nyala lilin sejajar di setiap rumah umat stasi ekafalo malam kamis putih

Gambar
Seja-jaran lilin  (foto adipapa) Sebagai akibat dari penyebaran wabah virus corona yang meluas. Semua  orang  termasuk kita, terpaksa di rumahkan. Dalam keadaan seperti ini, ada pesan positif yang bisa kita petik berkaitan dengan peristiwa suci yang kita rayakan malam ini. Ketika di rumahkan, kita menjadi lebih akrab sebagai satu keluarga, yang selama ini sulit berkumpul bersama karena kesibukan  masing-masing. Saat ini kita menjadi saling peduli satu sama lain. Cinta kasih dalam keluarga menjadi lebih nyata. Ibadat sabda hari kamis putih (mengenangkan perjamuan Tuhan) umat Katolik di himbau untuk beribadat di rumah saja., sebagian besar umat di kota dan kampung-kampung merasa sedih karena semua perayaan tahun ini, tidak dilangsungkan di Gereja atau Kapela Stasi. Sebagian, merasa kehilangan momen untuk ada bersama Tuhan di dalam Gereja/ Kapela. Tetapi hal itu tidak mematahkan semangat umat untuk menciptakan situasi agar perayaan keagamaan benar-benar dirasakan secara batinia

"Dia" kapan kau mengerti.

Gambar
                                                                                                                       Ekafalo 03 april 2020                             Dia Terkadang  lama  mencintai adalah hal yang  bodoh !! Mengapa………? Entalah……..? Semua berjalan sesuai alurnya Ungkapan hati dan kesetian yang di berikan tidak pernah di balas Lebih baik mencintai yang dekat daripada selalu bertahan dengan yang   jauh Untuk apa segala kata yang adalah doa, Ternyata ucap yang hanya sebatas rongga ta sampai ke dada. Mencintai sebatas menegur, bercentang dua garis tapi ta pernah biru dan melanjut pada mengetik.akhirnya jarak itu kalah dengan yang dekat Catatan ini untukmu yang waktu itu polos tatapnya membunuhku Membodoh dengan harapan palsu, terpaku entah aku yang kaku atau kau Sungguh ……… penghianatan ini ta sehat bagi nyawaku Dia kapan kau mengerti  dengan raga yang pernah kau berikan Apa salahku? biarlah air mata yang menjawab nya.                                  

"Kampung Halaman Ekafalo " Realita kemasyarakatan oleh Grardo Neonbeni

Gambar
Nama saya Grardo Neonbeni, anak kedua dari 5 bersaudara  Saat ini saya sekolah di SMPN Ekafalo.     Kampung saya letaknya sangat  strategis, berada di Kecamatan Insana kab. Timor Tengah Utara. Terdapat gunung-gunung, sawah-sawah dan tempat wisata yang menarik terbentang luas dengan pemandangan yang indah dan bagus(Amazing)       Jauh dari kota bukan berarti ketinggalan informasi, meskipun tidak ada gedung-gedung mewah bertingkat susun tapi memiliki keharmonisan persaudaraan yang kuat. Pemandangan yang khas Air terjun Besin dan Bendungan Benkoko peninggalan Jepang membuat kami bangga melihat keluar masuknya pengunjung dari berbagai kalangan.     Di kampung saya banyak yg menikah mudah dan itu realita tetapi tidak dengan saya karena saya punya pendirian dan komitmen ingin maju dengan jaman sekarang punya karir pegangan hidup masa depan demi membahagiakan kedua orang tua.        Rata-rata penduduk kampung saya hidup bertani. Suasana pagi mengantar kami pada ak

" Doa Sang Mantan mengiklaskan pergi walau hati teriris luka" (adipapa)

Gambar
 Terimakasih karena telah hadir dan merubah semua keburukanku. Ucapan iringan Hati selalu terbayang di pikiran saat kehilangan orang yg di sayang Jujur berat hati mengiklaskan itu tapi apalah daya takdir berkehendak lain.   Terkadang engkau hadir bagaikan senja sebatas menyapa lalu pergi tanpa pamit pada penikmat. Semua berat untuk di lepaskan  Amara emosional sampai saat ini masih terasa di benak menunggu waktu tanpa pelampiasan. Teriris, terpukul, di hati memaksakan kehendak untuk bertemu dan menceritakan kepadamu tapi kembali normal saat melihatmu bahagia bersama dia.    Semua rasa hilang seketika  Tidak baik menyimpan dendam bagi org yg pernah merubah hidupku.  Walaupun kadang membosankan jika di lihat tapi sudah takdir kalu dia bukan jodohku.  Bahagia selalu mantan kekasih walaupun kau bukan lagi milikku, ku doakan semoga tetap bahagia bersama dia pilihan hatimu. Perlakukan dia seperti yg kamu lakukan padaku jaga dan bimbinglah dia ke jalan yg baik

"BERJALAN SENDIRI"

Gambar
                                     Kadang kita hanya merasa diri kita  penting bagi orang lain.  Kehadiran kita dalam suatu kumpulan  orang-orang terkadang kita ukur hanya  dari banyaknya orang yang menyapa  kita, akan tetapi kita tidak pernah  menghitung seberapa penting posisi kita  bagi orang lain, terutama kehadiran kita. Ada kalanya kita tidak menjadi apa-apa  untuk dipentingkan dalam komunitas,  tetapi kita bisa menempatkan diri  dengan kerendahan hati agar kita bisa  membuka nuansa kita bahwa kita bisa  berperan di sisi sebelah mana.  Ketinggian hati dan kesombongan kerap  kali menutup mata kita pada kesadaran  peran kecil yang mestinya kita mainkan.

Sepi malam "Insaka Kuan bale"

Gambar
Suasana yg tidak biasanya ku rasakan kembali menyapaKu dalam dekapan Malam. Entah Kenapa??? Itu yg masih ku pertanyakan! Sesekali ku Coba menjawab dalam hati tapi aku takut salah mengungkapnya lewat mulut. Sadar tidak sadar aku terbawa dalam dekapannya. Bunyi rintihan Hujan Semakin deras di Atap rumahKu Suana semakin dingin Kain selimut sedikit demi sedikit kutarik menutupi semua badanku tapi masih saja Kurasakan Sunyinya Kampung ku. Di luar sana banyak sekali Omongan yg mungkin terdengar basi di telingaku tapi ta apa setiap omongan harus ku dengar. Tolehlah ke sampingmu kawand Bicaralah yg benar sesuai apa yg kamu lihat. Masih banyak yg tersembunyi di balik redupnya senja.