Nyala lilin sejajar di setiap rumah umat stasi ekafalo malam kamis putih

Seja-jaran lilin  (foto adipapa)

Sebagai akibat dari penyebaran wabah virus corona yang meluas. Semua  orang  termasuk kita, terpaksa di rumahkan. Dalam keadaan seperti ini, ada pesan positif yang bisa kita petik berkaitan dengan peristiwa suci yang kita rayakan malam ini. Ketika di rumahkan, kita menjadi lebih akrab sebagai satu keluarga, yang selama ini sulit berkumpul bersama karena kesibukan  masing-masing. Saat ini kita menjadi saling peduli satu sama lain. Cinta kasih dalam keluarga menjadi lebih nyata.

Ibadat sabda hari kamis putih (mengenangkan perjamuan Tuhan) umat Katolik di himbau untuk beribadat di rumah saja., sebagian besar umat di kota dan kampung-kampung merasa sedih karena semua perayaan tahun ini, tidak dilangsungkan di Gereja atau Kapela Stasi. Sebagian, merasa kehilangan momen untuk ada bersama Tuhan di dalam Gereja/ Kapela. Tetapi hal itu tidak mematahkan semangat umat untuk menciptakan situasi agar perayaan keagamaan benar-benar dirasakan secara batiniah.

Di Paroki Santa Maria Pengantara Segala Rahmat Kiupukan, Stasi Ekafalo .Orang muda katolik menciptakan nuansa tri hari suci dengan menghimbau masyarakat membersikan halaman rumah menyalakan lilin di depan rumah sebagai tanda cinta kasih dalam merayakan malam sabda kamis putih.

Nyala lilin sebagai simbol dari kebangkitan Kristus dan penebusan dosa kita umat-Nya. Nyala api yang memberi kita api semangat dari kebangkitan Kristus.


Ekafalo 9 april 2020


Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Dia" kapan kau mengerti.

" Doa Sang Mantan mengiklaskan pergi walau hati teriris luka" (adipapa)

"BERJALAN SENDIRI"